Selasa, 10 Januari 2012

Pengertian kurikulum

BAB I
A. Pengertian Kurikulum.
Dalam bahasa latin kurikulum berarti ( race course) yaitu arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum mempunyia berbagai macam arti, yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran.
2. Pengalaman belajar yang diperoleh murid dari sekolah.
3. Rencana belajar murid.
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, sertacara yang digunknnya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan brrbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi denagn lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan.
B. Komponen-Komponen kurikulum
1. Tujuan, Yaitu arah/sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran pendidikan.
2. Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di sekolah.pengalaman- pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan.
3. Metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperolehpengalaman belajaruntuk mencapai tujuan.
4. Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat tercapai atau tidak.

C. Fungsi dan Cara Mengembangkan Kurikulum.
Fungsi kurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam nelaksanakan tugasnya. Selain itu
kurikulum berfungsi sebagai: Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan kurikulum.
Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpng dari yang telah digariskan dalam kurikulum Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya asalkan arah pngembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku.
Setelah itu kita perlu mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum,yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan
kebutuhan dan harapan.
2. Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama mengikuti proses
pendidikan belajar mengajar.
3. Merumuskan kegiatan belajar mengajar, Hal ini mencakuppenentuan metode dan keseluruhan.
proses belajar mengajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
4. Mengadakan evaluasi.

D. Landasan Dan Tingkatan Dalam Pengembangan Kurikulum.
1. Landasan Dalam Pengembangan Kurikulum.
Pada umumnya dalam membina kurikulum kita dapat berpegang pada asas-asas berikut:
• Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang di sebut kurikulum.
• Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghambat kemauan belajar mereka selain itu psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikat proses belajar mengajar dan tingkat- ingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta diik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum, daripada kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik
• Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
• Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:
1. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah(separated subject curriculum).
2. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di hubung- hubungkan(Correlated curriculum).
3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata pelajaran(integrated curriculum).

2. Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum,diantaranya:
a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan kehidupan peserta didik.
b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum.
c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh.
d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan
e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu.

E. Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum
a. Pengembangan tingkatan institusional Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan struktur program.
b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran, Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah mengembangkan.
GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional umumtiap bidang studi.
2. Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang diperkirakandapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah din identifikasikan.
4. Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok pokok bahasan.
c. Pengembangan tingkat operasional / kelas
Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.
F. Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum.
Langkah pengembangan kurikulum dibagi menjadi tiga fase yaitu :
3.1 Fase pengembangan program tingkat lembaga
Pengembangan tingkat lembaga ini mencakup perumusan tujuan institusional, penetapan isi
dan struktur program dan penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum.
a. Perumusan tujuan lembaga (institusional)
Adalah rumusan tujuan pendidikan yang terdiri dari rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharpkan dicapai anak setelah menyelesaikan keseluruhan program pendidikan pada suatu sekolah tertentu
Ciri-ciri tujuan institusional (suatu sekolah dapat ditinjau dari segi kategori,
aspek yang diukur dan ditingkat kekhususannya, adalag sebagai berikut :
1) Kategori tujuan institusional
Tujuan intsitusional mempunyai 2 kategori yaitu tujuan institusional umum dan tujuan institusional khusus. Tujuan institusional umum menggambarkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap ayng bersifat umum. Sedangkan tujuan institusional khusus merupakan penjabaran dari tujuan institusional umum, yang berisi rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap pula, yang walupun rumusan masih bersifat umum.
2) Aspek yang dicakup dalam rumusan tujuan institusional adalah aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
3) Tingkat kekhususan
a. Tujuan institusional merupakan penjabaran tujuan nasional yang kemudian dijabarkan lagi kepada tuyjuan kurikuler dan tujuan instruksional.
b. Penetapan isi dan struktur program Adalah penetapan bidang-bidang studi yang akan diajarkan dalam kurikulum tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan penetapan struktur program mencakup :
1) Jenis program pendidikan (umum, akademis, keguruan, kejuruan, spesialisasi, dsb).
2) Sistem dan jumlah kelas serta unit waktu yang digunakan.
3) Jumlah bidang studi yang diajarkan perminggu/perhari.
4) Jumlah jam pelajaran untuk setiap bidang studi perminggu atau perhari.
c. Penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum.
1) Melaksanakan pengajaran
2) Mengadakan penilaian
3) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan, dan
4) Melaksanakan administrasi dan supervisi
3.2 Fase pengembangan program setiap bidang studi
Langkah-langkah untuk melaksanakan pengembangan program setiap bidang studi :
a. Merumuskan tujuan kurikulum
Adalah rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dimiliki murid dalam setiap bidang studi, setelah murid menyelesaikan program pendidikan di sekolah secara keseluruhan.
b. Merumuskan tujuan instruksional
Adalah rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang merupakan perincian dari tujuan kurikuler, sebagai dasar untuk menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan dalam setiap bidang studi.
c. Menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan.
Atas dasar tujuan instruksional di atas, maka langkah selanjutnya menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan untuk setiap bidang studi.
d. Menyusun garis-garis besar pengajaran, terdiri :
1) Atas dasar tujuan kurikuler, tujuan instruksional dan pokok bahasan/sub pokok bahasan, maka disusunlah garis-garis besar pengajaran (GBPP) yang berisikan tujuan pengajaran, bahan pengajaran (pokok/sub pokok bahasan) yang telah disusun
perkelas dan persemester yang disertai keterangan jumlah jam dan sumber bahan
yang dapat digunakan.
2) Setelah GBPP selesai disusun, maka dibuatlah pedoman khusus melaksanakan pengajaran dari masing-masing bidang studi seperti cara/metoda yang digunakan, alat yang digunakan, cara menilai dan sebagainya.
3.3 Fase pengembangan program pengajaran di kelas Tugas guru dalam rangka mengembangkan program pengajaran adalah :
1. Menetapkan satuan bahasan dari bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP
2. Mengembangkan program pengajaran untuk masing-masing satuan bahasan yang nanti akan dilaksanakan di kelas.




BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip dasar pengembangan kurikulum merupakan aspek yang harus dikuasai dan diperhatikan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum, sehingga sekolah memiliki program pendidikan yang sesuai dengan falsafah hidup, kondisi dan kebutuhan siswa serta sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar